Signal Generator adalah alat elektronik yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal listrik dengan karakteristik tertentu—baik dari segi bentuk gelombang, frekuensi, amplitudo, maupun modulasi. Sinyal ini digunakan untuk menguji, mengkalibrasi, atau memodulasi perangkat dan sistem elektronik, mulai dari rangkaian sederhana hingga perangkat komunikasi canggih.
Berbeda dengan function generator yang umumnya menghasilkan bentuk gelombang dasar, signal generator lebih fokus pada frekuensi tinggi (RF) dan kestabilan sinyal untuk aplikasi profesional.
🎯 Fungsi Utama Signal Generator
Signal generator digunakan dalam berbagai bidang, antara lain:
-
🔬 Riset dan pengembangan perangkat komunikasi
-
📺 Pengujian dan pengukuran sistem RF, TV, radio, dan radar
-
🛠️ Kalibrasi instrumen seperti receiver, osiloskop, spektrum analyzer
-
📡 Pengujian sensitivitas dan respons sistem komunikasi
Signal generator menjadi alat vital untuk memastikan perangkat dapat menerima, memproses, dan mentransmisikan sinyal secara akurat.
🔁 Jenis-Jenis Signal Generator Berdasarkan Fungsinya
-
✅ RF Signal Generator
Menghasilkan sinyal frekuensi radio, biasanya antara 100 kHz hingga beberapa GHz.
Digunakan untuk: Pengujian komunikasi radio, radar, antena, dan amplifier RF. -
🎛️ Audio Signal Generator
Menghasilkan sinyal frekuensi rendah (20 Hz – 20 kHz).
Digunakan untuk: Pengujian speaker, amplifier audio, dan perangkat audio lainnya. -
📶 Function Generator
Menghasilkan bentuk gelombang dasar seperti sine, square, triangle.
Digunakan untuk: Pendidikan dan pengujian umum rangkaian elektronik. -
💡 Arbitrary Waveform Generator (AWG)
Mampu menghasilkan bentuk gelombang khusus sesuai desain pengguna.
Digunakan untuk: Sinyal kompleks, simulasi sistem komunikasi digital. -
🔗 Vector Signal Generator (VSG)
Digunakan untuk menghasilkan sinyal termodulasi (AM, FM, QAM, OFDM).
Digunakan dalam: Pengujian 4G/5G, WiFi, Bluetooth, dan perangkat digital lainnya.
🧩 Parameter yang Dapat Diatur
-
Frekuensi: Dari Hz hingga GHz tergantung jenisnya
-
Amplitudo: Level tegangan sinyal (biasanya mV hingga V)
-
Modulasi: AM, FM, PM, atau digital (QPSK, QAM, OFDM)
-
Output Impedansi: Biasanya 50 ohm
-
Sweep Frequency: Menggeser frekuensi secara otomatis dalam rentang tertentu
-
Burst/Pulse Mode: Menghasilkan sinyal dalam jumlah siklus tertentu
🔬 Komponen Utama dalam Signal Generator
-
Oscillator – Bagian yang menghasilkan sinyal dasar (sinus, dll).
-
Modulator – Untuk menambahkan modulasi (AM, FM, PM, atau digital).
-
Amplifier – Meningkatkan sinyal hingga level yang dibutuhkan.
-
Kontrol Digital (DDS/PLL) – Teknologi modern seperti Direct Digital Synthesis (DDS) atau Phase Locked Loop (PLL) untuk kestabilan dan presisi tinggi.
-
Output Port – Tempat sinyal keluar menuju perangkat uji (BNC/SMA).
💡 Perbedaan Signal Generator vs Function Generator
Aspek | Signal Generator | Function Generator |
---|---|---|
Rentang Frekuensi | Hingga GHz (RF, Microwave) | Umumnya < 20 MHz |
Akurasi Frekuensi | Sangat tinggi (DDS/PLL) | Menengah |
Modulasi | Kompleks (AM/FM/PM/QAM) | Terbatas (basic waveform) |
Aplikasi | Profesional (RF/5G/IoT) | Edukasi dan pengujian umum |
⚠️ Tips Penggunaan Aman
-
Gunakan kabel dengan impedansi yang cocok (biasanya 50 ohm).
-
Jangan menghubungkan langsung ke perangkat sensitif tanpa attenuator.
-
Lakukan pengaturan amplitudo dengan hati-hati agar tidak merusak DUT (Device Under Test).
🧠 Kesimpulan
Signal generator adalah alat penting dalam pengujian dan pengembangan sistem elektronik dan telekomunikasi. Dengan kemampuannya menghasilkan sinyal presisi dan termodulasi, alat ini sangat berguna dalam menguji performa perangkat komunikasi modern seperti WiFi, 5G, radar, hingga peralatan audio profesional.
Bagi dunia industri, riset, dan pendidikan teknik, signal generator adalah alat wajib yang tak tergantikan.