Meskipun fiber optik dikenal sebagai media transmisi yang stabil dan cepat, tetap saja bukan berarti bebas dari gangguan. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan penurunan kualitas sinyal atau bahkan putus total dalam jaringan fiber optik.
Artikel fiber optik dapat dilihat pada artikel berikut ya^^ : https://thinkcorp.id/fiber-optik/
Fiber optik dikenal sebagai salah satu media transmisi terbaik dalam dunia telekomunikasi saat ini. Dibandingkan dengan kabel tembaga, fiber optik memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kapasitas transmisi data, dan daya tahan terhadap gangguan elektromagnetik. Meskipun demikian, jaringan fiber optik tetap tidak luput dari berbagai jenis gangguan yang dapat mempengaruhi performa dan kualitas koneksi. Gangguan ini bisa berasal dari aspek teknis, lingkungan, hingga human error. Berikut penjabaran lengkapnya:

🔥 Absorption Loss (Kehilangan karena Penyerapan)
Kehilangan jenis ini terjadi ketika sebagian energi cahaya yang dipancarkan diserap oleh partikel atau molekul dalam inti atau selubung (cladding) fiber. Absorpsi ini dapat disebabkan oleh pengotor seperti ion logam (Fe, Cu, Mn) dan kandungan air (OH⁻) dalam material kaca. Semakin banyak partikel pengotor, semakin besar cahaya yang terserap dan hilang selama perjalanan.
➡️ Pentingnya teknologi pemurnian kaca pada produksi fiber menjadi kunci untuk menekan absorption loss.
💡 Rayleigh Scattering (Hamburan Rayleigh)
Ini adalah salah satu sumber utama kehilangan sinyal dalam fiber optik, terutama dalam sistem komunikasi jarak jauh. Hamburan Rayleigh terjadi karena adanya fluktuasi mikroskopik dalam struktur kaca saat proses pembuatan serat. Cahaya tersebar secara acak ke segala arah, mengurangi intensitas cahaya yang mencapai ujung fiber.
➡️ Rayleigh scattering meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya panjang gelombang.
🔁 Microbending Loss & Macrobending Loss
-
Microbending loss terjadi karena penyimpangan mikroskopik pada struktur serat, biasanya akibat tekanan dari luar seperti pemasangan yang tidak rata atau kabel yang terjepit. Ini menyebabkan cahaya menyimpang keluar dari jalur inti serat.
-
Macrobending loss terjadi jika kabel serat optik ditekuk secara ekstrem melebihi radius minimum yang diperbolehkan. Cahaya akan keluar dari inti serat akibat sudut pantul yang berubah.
➡️ Instalasi kabel harus memperhatikan radius kelengkungan dan tekanan lateral untuk mencegah dua jenis bending loss ini.
🔍 Lateral Pressure (Tekanan Lateral)
Tekanan lateral berasal dari tekanan mekanis atau tekanan tidak merata sepanjang fiber, misalnya saat kabel fiber ditempatkan di dalam duct yang sempit atau ditekan benda lain. Tekanan ini bisa memicu deformasi mikro dan menyebabkan kehilangan cahaya secara lokal.
⚡ Radiation Loss
Radiation loss muncul saat cahaya menyebar keluar dari inti serat karena perubahan geometri atau kerusakan pada fiber. Hal ini bisa terjadi di area sambungan yang kurang presisi, kabel yang retak, atau akibat bending yang terlalu tajam.
➡️ Kebocoran cahaya dari inti serat menurunkan efisiensi transmisi dan berdampak langsung pada kualitas sinyal.
✂️ Splicing Loss (Kehilangan Akibat Penyambungan)
Splicing atau penyambungan fiber optik, baik secara fusi (fusion splicing) maupun mekanik (mechanical splicing), jika tidak presisi, akan menyebabkan misalignment antara dua inti serat. Hal ini mengakibatkan sebagian cahaya tidak masuk ke serat berikutnya, dan menghasilkan kehilangan daya sinyal.
➡️ Penggunaan splicer otomatis dan teknik penyambungan yang bersih & presisi dapat mengurangi kerugian ini.
🪞 Fresnel Reflection Loss
Setiap kali cahaya berpindah dari satu media ke media lain (misalnya antara konektor atau ujung fiber ke udara), sebagian kecil cahaya dipantulkan kembali ke arah sumber. Ini disebut sebagai Fresnel reflection. Meskipun terlihat kecil (sekitar 4% di setiap antarmuka), akumulasi refleksi ini bisa mengganggu sistem komunikasi berkecepatan tinggi.
➡️ Menggunakan konektor tipe angled physical contact (APC) bisa meminimalkan efek Fresnel.
🔧 Connector Loss
Kehilangan ini terjadi pada titik sambungan menggunakan konektor. Jika konektor longgar, kotor, atau tidak lurus, akan terjadi kehilangan sinyal karena misalignment atau gap udara di antaranya.
🛠️ Device-related Losses
Gangguan juga dapat disebabkan oleh perangkat optik seperti transceiver, optical splitter, atau optical amplifier. Perangkat yang salah konfigurasi, tidak kompatibel, atau rusak akan menyebabkan penurunan kinerja jaringan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Meskipun fiber optik merupakan teknologi unggul untuk jaringan modern, tetap ada berbagai tantangan teknis yang harus diperhatikan. Kehilangan sinyal (optical losses) seperti absorption, scattering, bending, hingga gangguan akibat sambungan dan perangkat bisa secara signifikan menurunkan kualitas koneksi. Dengan memahami jenis-jenis gangguan ini, penyedia layanan dan teknisi dapat mengembangkan strategi instalasi dan pemeliharaan yang lebih efisien demi menjaga kinerja maksimal jaringan fiber optik.