CQI dan MCS
CQI (Channel Quality Indicator) menjadi salah satu indikator yang penting dalam proses optimasi jaringan LTE. CQI sangat berkaitan erat dengan MCS (Modulation and Coding Scheme), dimana eNB akan menentukan MCS untuk UE berdasarkan nilai dari CQI yang UE tersebut laporkan kepada eNB.
Semakin baik kondisi radio, maka semakin tinggi nilai dari CQI dan semakin tinggi pula MCS. MCS di LTE ada beberapa, diantaranya ; QPSK, 16QAM, 64QAM, dan 256QAM. Dengan QPSK ada 2 bits data yang dapat ditransmit melalui 1 RE (Resource Element), dengan 16QAM dapat ditransmit 4 bits per RE, dengan 64QAM 6 bits per RE, 256QAM 8 bit per RE.
Namun jika penentuan MCS untuk nilai CQI tidak sesuai, maka dapat menimbulkan tingginya BLER (Block Error Rate).
Berikut ini adalah CQI Index dan MCS ;
Optimasi Low CQI
Jika ada kasus low CQI, maka dapat dicoba diperhatikan beberapa point analisa berikut ini;
- Overlapping Coverage
- Overshooting Cell
- PCI Mod3 Interference (TDD MIMO)
- Far User/Scattered User
- Hilly Contour
- Low Coverage
- Crossfiber
Optimasi point-point diatas dapat meningkatkan CQI jika analisanya sesuai. Misalkan saja kasus overlapping coverage, cell A dan cell B yang bertetangga tidak diperkenankan untuk terlalu jauh mengambil “jatah” masing-masing area coverage, dikarenakan dapat menimbulkan signal yang jelek, dan tentunya kemungkinan pembagian traffic yang “tidak adil”. Overshooting mengakibatkan CQI rendah. Solusi paling umum dari kedua permasalahan ini biasanya adalah downtilt cell yang saling overlapping, dan overshooting. Baca lebih lengkap mengenai Overlapping dan Overshooting Coverage disini.
PCI Mod3 Interference juga berpengaruh terhadap CQI, sebagaimana berpengaruh terhadap nilai SINR. Karena CQI dan SINR berbanding lurus dalam hal ini. Maka solusi dari PCI Mod3 Interference ini adalah PCI tuning. Sedangkan untuk Far User/Scattered User, juga berpengaruh terhadap nilai CQI. Far User biasanya menerima signal yang lemah dimana signal yang masuk bukan hanya dari satu cell saja, tapi beberapa cell yang memang tidak ada yang dominant, sehingga menjadi polluter bagi yang sedikit lebih kuat. Hal ini menyebabkan CQI yang rendah, tidak ada solusi untuk Far User jika hanya ada satu cell yang meng-cover area coverage dengan far user tersebut, bagaimanapun untuk network edge, tetap diperlukan “signal” untuk menjangkau user yang jauh. Adapun jika tersedia eNB yang lain, maka dapat dicoba untuk dilakukan sharing coverage.
Hilly contour berpengaruh terhadap CQI karena biasanya banyak obstacle yang berupa bukit atau pohon dan memantulkan signal-signal yang dipancarkan dari site. UE bisa saja menerima signal yang terpantul, atau signal-signal bisa saling melemahkan ataupun menguatkan, dan diterima oleh UE. Kondisi seperti ini dapat melemahkan CQI. Kebanyak hilly contour biasanya tidak dapat diatasi/dioptimasi maksimal dikarenakan memang keadaan alam yang tidak dapat diubah. Namun jika kondisi elevasi site lebih tinggi dari target area coverage, downtilt lebih mengikuti kontur akan berguna meningkatkan nilai CQI, atau misalkan elevasi site lebih rendah dari area coverage, uptilt sampai nilai minus (hanya jika diperlukan) mungkin juga dapat membantu.
Sedangkan untuk Low Coverage karena terlalu downtilt misalnya, cell hanya akan men-service sedikit UE, dimana mungkin dalam kumpulan UE yang sedikit ini ada UE dengan CQI yang rendah dan menyebabkan average CQI yang rendah pula. Low coverage dapat dihindari dengan cara uptilt cell, atau arahkan cell ke area yang lebih potensial usernya.
Crossfiber/crossfeeder dapat menyebabkan low CQI dikarenakan cell yang seharusnya di-plan ke arah A, aktualnya cover area B, dan sebaliknya. Tentunya disini PCI conflict bisa saja terjadi dengan neighbor, atau PCI Mod3 Interference. Mengembalikan sektor yang cross ke semula dapat meningkatkan nilai CQI.
Berikut ini contoh CQI Improved setelah crossfiber antara 2 sektor diperbaiki, sektor Alpha1 dan Alpha2, band 2300_C1 dan 2300_C2.
Penulis : Sibro
Reviewer : ishakginting
Sumber : dari berbagai sumber
Join Telegram Channel ThinkCorp