Profesi yang Akan Hilang dalam 10 Tahun ke Depan Akibat Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa banyak perubahan dalam dunia kerja. Kemajuan di bidang kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan robotika membuat beberapa pekerjaan manusia menjadi tidak lagi relevan. Dalam 10 tahun ke depan, beberapa profesi diprediksi akan mengalami penurunan drastis, bahkan menghilang sepenuhnya. Berikut adalah beberapa profesi yang terancam punah akibat perkembangan teknologi.

Berikut 10 Profesi yang di Prediksi Akan Hilang
1. Kasir di Toko dan Supermarket
Dengan semakin banyaknya sistem pembayaran otomatis seperti self-checkout dan pembayaran digital melalui QRIS, profesi kasir semakin berkurang. Supermarket besar sudah mulai mengadopsi teknologi kasir otomatis yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran sendiri tanpa bantuan pegawai.
2. Operator Telepon dan Customer Service Konvensional
Teknologi chatbot berbasis AI telah menggantikan banyak pekerjaan operator telepon dan layanan pelanggan. Dengan chatbot yang mampu memberikan respons cepat dan akurat, perusahaan lebih memilih menggunakan sistem otomatis daripada mempekerjakan staf manusia.
3. Pekerja di Pabrik Manufaktur
Otomasi dalam industri manufaktur semakin berkembang. Robot dan mesin canggih dapat melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia dengan lebih cepat, akurat, dan efisien. Banyak perusahaan telah mengurangi tenaga kerja manusia di pabrik dan menggantinya dengan sistem robotik.
4. Teller Bank
Layanan perbankan digital semakin diminati, dengan transaksi dapat dilakukan melalui aplikasi mobile banking dan ATM canggih. Banyak bank mulai mengurangi jumlah teller dan menggantinya dengan layanan digital yang lebih cepat dan efisien.
5. Supir Taksi dan Truk
Teknologi kendaraan otonom atau self-driving cars semakin berkembang. Banyak perusahaan, termasuk Tesla dan Waymo, telah mengembangkan mobil tanpa pengemudi yang dapat menggantikan peran supir taksi, ojek online, dan bahkan supir truk di masa depan.
6. Pekerja Input Data
AI dan perangkat lunak otomatisasi telah mengambil alih banyak tugas administratif, termasuk pengolahan dan input data. Dengan adanya software berbasis AI, perusahaan dapat mengelola data tanpa perlu mempekerjakan staf khusus.
7. Pemandu Wisata
Dengan adanya aplikasi berbasis AR (Augmented Reality) dan AI yang memberikan informasi secara real-time tentang tempat wisata, kebutuhan akan pemandu wisata semakin berkurang. Wisatawan kini lebih memilih aplikasi berbasis GPS yang dapat memberikan panduan lengkap tanpa harus menyewa pemandu.
8. Editor dan Jurnalis Konvensional
Kecerdasan buatan seperti ChatGPT telah mampu menulis artikel, berita, dan laporan dengan cepat serta efisien. Banyak media yang mulai mengandalkan AI untuk menghasilkan konten otomatis, sehingga profesi jurnalis dan editor menjadi terancam.
9. Petugas Administrasi dan Resepsionis
Banyak perusahaan telah menggunakan sistem otomatisasi dan chatbot untuk menangani tugas administratif seperti penjadwalan, pencatatan, dan layanan pelanggan. Dengan semakin berkembangnya AI, pekerjaan administratif manual semakin ditinggalkan.
10. Broker Saham dan Agen Asuransi
Dengan adanya platform investasi dan asuransi berbasis AI, individu dapat langsung mengakses pasar saham atau membeli polis asuransi tanpa perlu perantara manusia. Algoritma perdagangan otomatis telah menggantikan banyak broker di sektor keuangan.
Kesimpulan
Meskipun beberapa profesi terancam punah, perkembangan teknologi juga menciptakan peluang kerja baru, seperti di bidang AI, keamanan siber, dan data science. Oleh karena itu, penting bagi pekerja untuk terus mengembangkan keterampilan digital agar tetap relevan di era teknologi yang terus berkembang. Adaptasi dan inovasi menjadi kunci agar tetap dapat bersaing dalam dunia kerja masa depan.