Thinkcorp Indonesia

Selamat datang di Thinkcorp Indonesia Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Terbaik di Indonesia! Anda sedang membaca di artikel yang tepat! Simak informasinya berikut ini!

Simak Selalu : Info Pelatihan dan Sertifikasi BNSP

TABLE OF CONTENTS

Kalau transmitter adalah “peneriak cahaya” dalam sistem fiber optik, maka receiver adalah pendengar setia yang bertugas menangkap bisikan cahaya yang dikirim dari kejauhan. Peran receiver sangat penting karena di sinilah sinyal optik yang sudah menempuh jarak jauh akhirnya dikembalikan lagi menjadi sinyal listrik yang bisa dimengerti oleh sistem digital seperti komputer atau perangkat jaringan.

RF Over Fiber (ROF) – RFComm

🧿 Photodetector (Detektor Cahaya)

Komponen inti dari receiver adalah photodetector, yang tugas utamanya adalah mengubah sinyal cahaya (optik) menjadi sinyal listrik.

Jenis photodetector yang paling umum digunakan:

  • PIN Photodiode: Sederhana, cepat, dan cocok untuk banyak keperluan komunikasi optik.

  • Avalanche Photodiode (APD): Lebih sensitif dan bisa mendeteksi sinyal optik yang sangat lemah karena memiliki mekanisme penguatan internal. Cocok untuk sistem jarak jauh, tapi butuh tegangan tinggi dan kontrol suhu yang baik.

Bayangin photodiode ini seperti “mata elektronik” yang bisa melihat sinar dan langsung menerjemahkannya jadi sinyal elektrik.

🛠️ Amplifier (Penguat Sinyal)

Sinyal listrik yang dihasilkan dari photodetector biasanya sangat kecil, sehingga perlu diperkuat sebelum bisa diproses lebih lanjut. Di sinilah amplifier berperan.

Jenis yang digunakan sering kali adalah:

  • Transimpedance Amplifier (TIA), yang bisa langsung mengubah arus listrik dari photodiode menjadi tegangan dan memperkuatnya secara bersamaan.

Amplifier ini penting agar sinyal tidak “hilang suara” atau terlalu lemah ketika diteruskan ke sistem decoding.

🧠 Signal Conditioning & Filter

Setelah diperkuat, sinyal ini perlu dirapikan agar bersih dari gangguan (noise) dan bentuk gelombangnya lebih stabil. Di sinilah bagian signal conditioning bekerja.

Biasanya dilakukan melalui:

  • Low-pass filter untuk membuang noise frekuensi tinggi,

  • Equalizer untuk memperbaiki distorsi sinyal akibat perjalanan jauh.

Tujuan dari tahap ini mirip seperti editor audio yang membersihkan rekaman suara agar terdengar jernih.

🧾 Decision Circuit / Data Recovery Unit

Setelah sinyal cukup bersih, tahap berikutnya adalah menentukan data 0 dan 1 dari bentuk sinyal tersebut. Ini dikenal sebagai proses data recovery.

Receiver akan membaca pulsa cahaya sebagai bit digital berdasarkan ambang batas tertentu. Jika sinyal di atas ambang, itu dianggap ‘1’, jika di bawah dianggap ‘0’.

Bayangannya seperti kamu mendengar seseorang berbicara di telepon dari jauh – kamu harus menebak dengan benar mana kata “ya” dan mana kata “tidak” berdasarkan suara yang kadang nggak jernih.

🔌 Output Interface

Setelah data berhasil diambil dari sinyal optik, receiver akan mengirimkannya dalam bentuk sinyal listrik digital ke perangkat lain, misalnya router, switch, atau komputer.

Biasanya terhubung lewat interface elektronik seperti:

  • Serial Electrical Interface

  • Deserialization (jika data optik dikirim dalam format serial)

🎯 Fungsi Receiver Secara Umum:

  • Mengonversi sinyal optik menjadi sinyal listrik.

  • Memperkuat sinyal agar tidak hilang karena noise.

  • Mengidentifikasi bit data yang valid.

  • Mengeluarkan sinyal digital yang siap digunakan oleh perangkat penerima data.

🧩 Kesimpulan

Receiver fiber optik adalah jembatan antara cahaya dan logika digital. Dengan teknologi photodetektor canggih, amplifier sensitif, dan rangkaian pemroses sinyal, receiver mampu menangkap sinyal yang dikirim ratusan kilometer jauhnya dan mengubahnya menjadi data yang bisa dimengerti sistem.

Jadi, meskipun kecil bentuknya, receiver ini ibarat radar yang memastikan pesan penting dari ujung dunia tetap sampai ke tangan kita dengan utuh.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *