Thinkcorp Indonesia

Selamat datang di Thinkcorp Indonesia Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Terbaik di Indonesia! Anda sedang membaca di artikel yang tepat! Simak informasinya berikut ini!

Simak Selalu : Info Pelatihan dan Sertifikasi BNSP

TABLE OF CONTENTS

LTE KPI
LTE KPI

Jika pada postingan sebelumnya telah dipaparkan cara-cara tes sinyal BRTI, maka pada edisi kali ini akan sedikit menjelaskan apa fungsi dari tes-tes tersebut dan kenapa dilakukan, dilihat dari sudut pandang user. Tes-tes yang dilakukan antara lain : Download-Upload, Ping, SMS, VoLTE(Voice).

Download-Upload

Tes Download atau Upload berfungsi untuk mengetahui bagaimana jaringan merespon ketika ada request untuk koneksi. Dibelakang layar, banyak proses yang terjadi, seperti misalnya RRC Connection Request. Jika tes dilakukan secara mobile, ada proses handover yang harus dilakukan oleh UE/Handphone/Perangkat user. Jika proses-proses tersebut gagal, user akan merasakan drop, artinya UE akan kembali memilih jaringan dan melakukan koneksi ulang ke jaringan.

Dalam proses tes, bisa saja terjadi masalah seperti download/upload tiba-tiba berhenti, atau UE tidak mau melakukan download, dan lain sebagainya. Alasan dibalik itu dapat bermacam-macam, ini akan kembali ke tim RF Optim untuk memeriksa dan menganalisa penyebab dari hal-hal tersebut. Tes download-upload ini secara garis besar dimaksudkan untuk tes kesiapan network dalam merespon permintaan UE, dan hal ini KPI masuk dalam kategory ; Accessibility, Retainability. BRTI menentukan standar KPI Success Rate untuk semua operator yang beroperasi di Indonesia agar network berjalan mulus (mungkin dapat dimisalkan seperti : SNI atau Standar Nasional Indonesia).

PING

Ping tes tidak kalah penting, apalagi sekarang eranya e-sport, dimana memerlukan jaringan yang siap menyediakan koneksi live (real time). Yang dilihat dari Ping test adalah rata-rata nilai ping yang didapatkan. Masalah yang dihadapi bisa saja High PING. Bisa jadi karena kendala server, atau kendala dari jaringan radio dari operator itu sendiri. Yang jelas, komponen yang pertama berhubungan dengan UE adalah Radio, disinilah tugas RF Optim. Jika radio dalam kondisi bagus, maka selanjutnya dapat dianalisa disisi CORE Network.

SMS

SMS secara real dilapangan sudah tidak banyak dipakai lagi untuk komunikasi user ke user. Namun biasanya SMS dipakai untuk otentifikasi dari sebuah layanan, katakan seperti ; Google (jika lupa password), Whatsapp (ketika pertama kali login), dan lain sebagainya. Nyatanya, SMS juga masih diperlukan ketika user tidak memiliki paket data. Tujuan dari SMS ini kurang lebih sama dengan download-upload, namun proses SMS berbeda dengan download-upload. User yang melakukan SMS tidak harus dalam kondisi terkoneksi terus menerus seperti ketika melakukan download-upload. Dalam hal ini BRTI juga memiliki standar KPI Success Rate.

VoLTE (Voice)

VoLTE (Voice over LTE) belum semua operator menggunakan fitur ini dalam jaringan LTE nya. Sebagian besar masih menggunakan CS-Fallback, yaitu ketika user berada pada jaringan LTE dan ingin melakukan call/panggilan, user akan di-handover-kan ke jariangan 3G atau 2G, dan ketika call telah berakhir user akan dikembalikan ke jaringan LTE. Intinya sama saja ketika dibawa ke dalam tes BRTI, maka disini operator dituntut untuk memberikan Call Success Rate sebesar > 93%. Jika user melakukan 100 panggilan, minimal 94 panggilan harus bisa terlaksana. Adapun Dropped Call dan Blocked call tidak lebih dari 5%.

Bayangkan jika anda menggunakan layanan dari sebuah operator dimana anda melakukan panggilan, dari 10 panggilan, hanya 2 yang berhasil. Maka operator tersebut belum layak untuk beroperasi di Indonesia menurut BRTI dan harus dilakukan optimasi.

Dari sisi teknikal, tes ini juga berhubungan dengan handover dan sebagainya, sama seperti test download-upload. Karena ketika user melakukan panggilan, user harus selalu terhubung dengan network kemanapun user bergerak, jika proses handover gagal, maka kemungkinan besar akan terjadi dropped call.

Kesimpulan

Tes signal merupakan ujung tombak sebuah operator dalam memenuhi kriteria yang ada. Dari sisi core atau parameter-parameter boleh saja semua sudah berada pada tempatnya, namun secara temuan di lapangan bisa saja terjadi kekeliruan/kegagalan/error yang menyebabkan jaringan tidak bekerja secara maksimal. Tes-tes BRTI ini dilakukan untuk mengambil data real lapangan dan kemudian data-data tersebut disusun menjadi sebuah report/laporan, dimana dari laporan tersebut dapat ditentukan dan dianalisa, kemudian dilakukan perbaikan jika ada yang perlu diperbaiki. Dari report tersebut juga dapat ditentukan penilaian kelayakan sebuah operator untuk beroperasi.


Penulis : Sibro
Reviewer : ishakginting

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *