Overlapping dan overshooting coverage menjadi salah dua issue low throughput dan bad experience untuk user. Kedua issue ini dapat membuat sebuah cell penuh, low CQI dimana impactnya ke throughput yang dihasilkan, dan tentunya membuat kacau cell-cell tetangganya.
Overlapping Coverage
Overlapping coverage adalah bertindihannya dua coverage terlalu dalam, biasanya antara 2 cell yang bertetangga. Misalnya saja Site1-CellA dengan Site2-CellB. Dan level bertindihannya ini terlalu jauh ke dalam, dimana sebetulnya kita juga memerlukan cell saling bertindihan untuk proses handover demi keperluan UE yang bergerak berpindah antar area coverage.
Overlapping coverage ini dapat menimbulkan issue-issue seperti ping-pong handover, bad SINR, bad CQI, dan yang paling diperhatikan biasanya adalah low throughput dikarenakan low CQI. Low CQI imbas ke MCS yang di state eNB untuk UE, seperti QPSK, 16QAM, 64QAM. Semakin rendah CQI, maka semakin kecil pula throughputnya.
Overlapping coverage ini diatasi dengan cara downtilt salah satu atau kedua-duanya. Atau lihat konsentrasi user dari MR data, kemudian lihat cell mana yang lebih tinggi utilisasinya, maka cell tersebut yang lebih baik di downtilt agar traffic dapat dishare ke cell tetangganya.
Overshooting Coverage
Overshooting Coverage adalah suatu cell meng-cover jauh ke area coverage site tetangganya, atau bahkan lebih dari itu (sampai lebih dari 1 layer). Dampak dari overshooting cell ini adalah pada cell itu sendiri dan pada cell tetangganya. Pada cell itu sendiri adalah cell akan dipenuhi oleh user yang bukan dari area coverage yang seharusnya, menimbulkan masalah kapasitas terutama yang berdampak pula pada throughput yang dihasilkan. Dan juga CQI yang rendah membuat MCS yang ditetap eNB untuk UE menjadi rendah. Sedangkan cell tetangganya akan merasakan dampak bad CQI, ping pong handover atau bahkan mungkin HOSR yang rendah (karena NBR tidak dicreate, jika tidak menggunakan ANR), resource yang tidak terpakai karena area coveragenya di serving oleh cell overshoot tadi, dan lain sebagainya.
Pada gambar di atas, Site2-CellB overshoot sampai ke area coverage dari Site3-CellB. Penanganan untuk overshooting cell ini adalah dengan cara di downtilt sesuai kebutuhan. Dan yang paling efektif adalah dengan downtilt secara mekanikal tilt. Atau dengan cara kurangi power, namun untuk power disini lebih baik dipakai ketika besaran nilai power transmit tidak sesuai rekomendasi awal on air (basic parameter), atau dalam kondisi khusus saja.
Mechanical Tilt, Electrical Tilt, Power
Mechanical tilt umumnya antara 0-12 (tilt yang wajar), 0 untuk datar/lurus dan 12 untuk menunduk. Seperti ini contohnya;
Pada gambar di atas, nilai MT/Mechanical Tilt = 6. Semakin besar maka semakin menunduk. Untuk nilai mechanical tilt yang valid, perlu diperhatikan waterpass yang ditunjukkan oleh tanda panah merah bawah pada gambar. Udara harus ada ditengah-tengah seperti itu, baru dapat dikatakan valid.
Sedangkan electrical tilt adalah tilt secara electric. Secara fisik kondisi antenna tidak diubah, namun secara area coverage semakin besar nilai electrical tilt, semakin menunduk pattern coveragenya. Biasanya rentang electrical tilt adalah dari 0-12, tergantung dari jenis antennanya. Ada juga RET (Remote Electrical Tilt), yaitu electrical tilt yang dapat diubah secara remote, artinya tidak perlu pengubahan secara fisik di antenna.
Nilai RET ini bisa kita dapatkan dari DUMP, contoh letak nilai RET di vendor ZTE ;
MO : RET
Nama Parameter : TILT
Untuk nilai power, letaknya adalah ;
MO :Â ECellEquipmentFunction
Nama Parameter :Â cpSpeRefSigPwr
Berikut adalah visualisasi RET di aplikasi Foresight
Kombinasi pengaturan mechanical tilt, electrical tilt, dan power dapat mengatur porsi coverage area sesuai yang RF optim kehendaki, tentunya dengan berbagai pertimbangan seperti diantaranya : perbedaan eleveasi antara letak site dan target area coverage, jenis kontur, gedung-gedung, load masing-masing cell dan lain sebagainya.
Penulis : Sibro
Reviewer : ishakginting
Sumber : Dari berbagai sumber
Join Telegram Channel ThinkCorp